Dibandingkan
dengan bahan makanan sumber karbohidrat, biaya yang harus dikeluarkan untuk
bahan makanan sumber protein relatif lebih mahal. Akan tetapi bahan makanan
sumber protein harus tersedia dalam menu makanan seharihari, agar tubuh kita
memperoleh asupan gizi yang seimbang. Kecukupan konsumsi protein akan menjadi
masalah, manakala banyak keluarga dengan tingkat perekonomian yang terbatas
tidak mampu menyediakan protein yang optimal dalam menu makanan sehari-hari
bagi keluarganya.
Kecukupan
konsumsi protein, tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan. Banyak
literatur menyatakan konsumsi protein sangat berkaitan dengan tingkat
intelegensia. Artinya, untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas,
salah satu hal yang harus menjadi perhatian yaitu memenuhi kebutuhan akan
protein.
Protein Berkualitas
Dilihat
dari sumbernya, ada dua macam protein yang biasa dikonsumsi manusia. Pertama,
protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kedua, protein hewani yang
berasal dari hewan ternak dan hasil perikanan. Dari sudutpandang gizi dan ekonomi,
kedua macam protein tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Protein
nabati harganya relatif murah, namun asam amino esensial yang dikandungnya
kurang lengkap. Sementara protein hewani walaupun relatif mahal, kandungan asam
amino esensialnya lebih lengkap. Dengan demikian, jika dilihat dari
kualitasnya, protein hewani bisa disebut lebih bermutu dibandingkan dengan protein
nabati, tetapi harganya mahal. Sedangkan protein nabati harganya murah, tetapi
kualitasnya tidak sebaik protein hewani.
Asam
amino esensial adalah substansi protein yang diperlukan oleh tubuh manusia,
tetapi tubuh tidak dapat mensintesa sendiri, sehingga harus dikonsumsi dari
luar dalam bentuk makanan. Mengingat hal tersebut, maka penyediaan protein
nabati dan hewani perlu dikombinasikan, agar tubuh memperoleh asupan protein
berkualitas tetapi biaya yang dikeluarkan untuk membeli makanan tidak terlampau
besar. Berkualitas tapi Murah.
Perkiraan
kasar kebutuhan manusia akan protein sekitar satu gram per kg berat badan per
hari. Seseorang yang memiliki berat badan 60 kg, perlu mengkonsumsi protein 60
gram per hari. Sediaoetama (2000) dalam bukunya “Ilmu Gizi” mengemukakan, dari
total kebutuhan protein, sekitar 20-40% atau kalau dirata-ratakan sekitar 30%
disarankan untuk disuplay dari sumber protein hewani, antara lain daging,
telur, dan susu, agar asam amino esensialnya menjadi lengkap.
Sebuah
keluarga yang terdiri atas ayah (70 kg), ibu (50 kg), anak ke-1 (50 kg), dan
anak ke-2 (30 kg), berat badan total keluarga tersebut adalah 210 kg. Berarti
kebutuhan protein keluarga tersebut adalah 210 gram per hari, yang terdiri atas
140 gram protein nabati + 70 gram protein hewani. Jika kebutuhan protein hewani
hanya akan dicukupi oleh daging sapi yang memiliki kandungan protein sekitar
19,8%, artinya agar keluarga tersebut tercukupi kebutuhan protein hewaninya
diperlukan daging sapi seberat 3,5 ons. Kalau harga daging sapi Rp 45.000,-/kg,
maka uang yang harus dikeluarkan untuk memenuhi asupan sumber protein hewani
setara dengan Rp. 15.750,-/hari. Untuk mengetahui sumber protein hewani yang
murah, diperlukan informasi mengenai kandungan protein dari tiap jenis bahan
pangan hewani, serta harganya setiap satuan berat atau volume. Tabel mengenai
perhitungan kandungan protein hewani dalam tulisan ini menggambarkan kepada
kita, bahwa daging sapi meskipun memiliki kandungan protein yang lebih tinggi,
namun harganya jauh di atas daging ayam dan telur, sehingga harga persatuan
berat protein jatuhnya tetap menjadi mahal. Susu murni, yang memiliki harga
persatuan volume/berat paling murah jika dibandingkan dengan daging dan telur,
karena kandungan proteinnya sedikit, maka harga protein persatuan beratnya juga
relatif mahal dibandingkan daging ayam dan telur.
Sebagai gambaran berikut tabel
Kandungan Protein, Harga Produk, dan Harga Protein Hewani pada Beberapa Jenis
Produk Peternakan :
No
|
Jenis
produk
|
Kandungan
protein
|
Harga
produk
|
Harga
protein
|
1
|
Daging
sapi
|
19,8%
|
Rp 42.000/kg
|
Rp 212/gr
|
2
|
Susu
murni
|
3,2%
|
Rp 5.000/lt
|
Rp 156/gr
|
3
|
Daging
Ayam
|
18,2%
|
Rp 13.000/gr
|
Rp 71/gr
|
4
|
Telur
ayam
|
12,8%
|
Rp 8.000/kg
|
Rp 63/gr
|
Keterangan:
Ilmu
Gizi (Sediaoetama, 2000), Harga eceran Januari 2006 di sekitar tempat tinggal
penulis, Harga hasil perhitungan penulis, 1 liter susu dianggap setara 1 kg.
Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan oleh penulis, seperti tertera dalam Tabel, ternyata
harga per satuan berat protein yang berasal dari daging dan telur ayam, adalah
yang paling murah jika dibandingkan dengan protein hewani yang berasal dari
bahan makanan asal ternak lainnya. Harga protein daging ayam hanya Rp
71,-/gram, bahkan protein telur ayam jatuhnya hanya Rp 63,-/gram. Sementara
harga protein susu sapi murni adalah Rp 156,-/ gram, dan harga protein daging
sapi adalah yang termahal Rp 220,-/gram.
Dalam
keadaan perekonomian keluarga yang terbatas, sementara agar sehat perlu tetap
mengkonsumsi protein hewani, daging dan telur ayam menjadi prioritas pilihan
yang paling layak sebagai sumber protein hewani bagi keluarga. Hanya saja perlu
dipertimbangkan variasi masakan yang dibuat dari daging dan telur ayam, agar
tetap memenuhi selera untuk dikonsumsi dalam menu sehari-hari tanpa rasa bosan.
Penulis : Nugraha Setiawan (pengajar
pada Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran)
Jl. Seroja 1 No. 51 Bumi
Rancaekek Kencana Bandung 40394 Telp. 022-7797468
Tidak ada komentar:
Posting Komentar